Paragraf adalah
suatu rangkaian kalimat yang didalamnya mengandung ide pokok ataupun
tujuan,terkadang paragraf itu sering
di tandai dengan adanya garis baru .
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide
pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf non-fiksi biasanya
dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan
argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa yang datang
sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga
hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraph tunggal.
Secara ringkas, pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
Pertama, susunlah kalimat topik dengan baik dan layak (jangan terlalu spesifik
sehingga sulit dikembangkan, jangan pula terlalu luas sehingga memerlukan
penjelasan yang panjang lebar).
Kedua, tempatkanlah kalimat topik tersebut dalam posisi yang
menyolok dan jelas dalam sebuah paragraf.
Ketiga, dukunglah kalimat topik tersebut dengan detail-detail/
perincian-perincian yang tepat.
Keempat,gunakan kata-kata transisi, frase, dan alat lain di dalam dan di
antara paragraf
Untuk memudahkan dalam pengembangan paragraph dapat saya paparkan
teknik-teknik khusus sebagaimana berikut ini:
1.
Secara Alamiah
Dalam
teknik ini penulis sekedar menggunakan pola yang sudah ada pada objek/kejadian yang
dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan, yaitu: (a) urutan
ruang (spasial) yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang
berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari
luar ke dalam, dari bawah ke atas, dari kanan ke kiri dan sebagainya; (b)
urutan waktu (kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa,
perbuatan, atau tindakan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut
ini.
·
urutan
ruang
Bangunan
itu terbagi dalam empat ruang. Pada ruang pertama yang sering disebut
dengan bangsal srimanganti, terdapat dua pasang kursi kayu ukiran Jepara.
Ruangan ini sering digunakan Adipati Sindungriwut untuk menerima tamu
kadipaten. Di sebelah kiri bangsal srimanganti, terdapat ruangan khusus untuk
menyimpan benda-benda pusaka kadipaten dan cendera mata dari
kadipaten-kadipaten lain. Ruangan ini tertutup rapat dan selalu dijaga oleh
kesatria-kesatria terpilih Kadipaten Ranggenah. Ruangan tempat menyimpan benda-benda
pusaka dan cendera mata ini sering disebut kundalini mesem. Agak jauh di
sebelah kanan ruang kundalini mesem terdapat sebuah ruangan yang senantiasa
menebarkan aroma dupa. Ruang ini disebut ruang pamujan karena di
tempat inilah Sang Adipati selalu mengadakan upacara dan kebaktian. Beberapa
meter dari ruang pamujan terdapat ruangan kecil dengan sebuah tempayan besar di
tengahnya. Ruangan ini sering disebut dengan ruang reresik, karena ruangan
ini sering digunakan untuk membersihkan diri Sang Adipati sebelum masuk ke
ruang pamujan.
·
urutan
waktu
Menendang
bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 1977, saat ia baru lulus dari
STM Negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang pertama kali melatihnya adalah klub
Halilintar. Dari sini pretasinya terus menanjak hingga kemudian ia dapat
bergabung dengan klub Pelita Jaya sampai sekarang. Tahun 1984 ia pernah
dipanggil untuk memperkuat PSSI ke Merdeka Games di Malaysia. Waktu ia
dipanggil lagi untuk turnamen di Brunei tahun 1985, ia gagal memenuhinya karena
kakinya cedera.
2.
Klimaks dan Antiklimaks
Gagasan
utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap
paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan lain
hingga gagasan yang paling tinggi kedudukan/kepentingannya. Contoh berikut
kiranya dapat memperjelas uraian ini.
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman seiring
dengan kemajuan tehnologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru
jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank
menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti
tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan
orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil
perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan
dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau
kalah bersaing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia terkenal
dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari
model-model sebelumnya.
Pikiran utama dari paragraf di atas adalah “bentuk traktor
mengalami perkembangan dari zaman ke zaman”. Pikiran utama itu
kemudian dirinci dengan gagasan-gagasan : traktor yang dijalankan dengan mesin
uap, traktor yang memakai roda rantai, traktor buatan Ford, dan traktor buatan
Jepang.
Variasi dari klimaks ialah antiklimaks. Pengembangan dengan
antiklimaks dilakukan dengan cara menguraikan gagasan dari yang paling tinggi
kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun ke gagasan lain yang lebih rendah.
3.
umum-khusus (deduktif)
Diawali dengan pernyataan
yang sifatnya umum. Ditandai dengan kata-kata ‘umumnya’, ‘banyak’.
Pernyataan tersebut kemudian dijelaskan dengan pernyataan berikutnya yang lebih
khusus.
Contoh:
Memiliki server
sendiri memiliki banyak keuntungan. Salah satunya kita dapat memanfaatkannya
secara maksimal. Meskipun demikian biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar.
Biaya untuk hardware saja sudah di atas Rp 10 juta, belum lagi biaya perbulan.
Selain itu kita juga membutuhkan tenaga professional untuk menjadi operatornya.
4. khusus-umum
(induktif)
Merupakan adalah
kebalikanya dari pola deduktif.
Contoh:
Sebagian besar
orang tampak berjejer di pinggir jalan masuk. Sebagian lagi duduk santai diatas
motor dan mobil yang diparkir seenaknya di kiri dan kanan jalan masuk.
Kawasan bandara sore ini memang benar-benar telah dibanjiri lautan
manusia.
5.
definisi luas
Definisi dalam
pembentukan sebuah paragraf adalah usaha penulis untuk memberikan keterangan
atau arti terhadap sebuah kata atau hal. Penulis dapat mengemukakan hal
yang berupa definisi formal, definisi dengan contoh dan keterangan lain
yang bersifat menjelaskan arti dari sutau kata.
Contoh:
Istilah
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar
manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang
lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit.Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu,
antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait,
dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara. Dalam banyak
hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah
ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah
globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas
negara.
6. Pola proses
Merupakan suatu
urutan dari tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan
suatu peristiwa.
Contoh:
Pohon anggur
selain airnya dapat diminum, daunnya pun dapat digunakan sebagai pembersih
wajah. Caranya, ambillah daun anggur secukupnya. Lalu tumbuk sampai halus. Masaklah
hasil tumbukan itu dengan air secukupnya. Tunggu sampai mendidih.
Setelahramuan mendingin, ramuan siap digunakan. Oleskan ramuan pada
wajah, tunggu beberapa saat, lalu bersihkan.
7.
kausalitas (sebab-akibat; akibat sebab)
Dalam pola ini
sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian pengembangannya.
Namun demikian, susunan tersebut bias juga terbalik. Akibat dapat berperan
sebagai gagasan utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.
Contoh:
Beberapa pohon di
kebun tidak mau berbungan seperti tanaman yang lain. Padahal pohon tersebut
sudah disiram dengan rutin. Pemberian pupuk juga dilakukan seminggu sekali.
Setelah diperiksa ternyata pohon tersebut tidak mendapat cahaya matahari
karena terhalang oleh pohon besar yang ada di sampingnya.
8.
ilustrasi
Sebuah gagasan
yang terlalu umum memerlukan ilustrasi atau contoh-contoh yang nyata. Ilustrasi
tersebut dipakai untuk menjelaskan maksud penulis.
Contoh:
Sebelas tahun
lalu Indonesia mengimpor gerbong kereta api dari Perancis. Gerbong
tersebut tampak mentereng karena dilengkapi dengan alat-alat conditioning.
Namun dimanakah sekarang gerbong-gerbong itu? Ternyata sudah banyak yang
rusak. Gerbong-gerbong itu kini hanya dipakai dalam trayek tingkat tiga
untuk mengangkut anak-anak sekolah dan para petani dari desa ke kota.
Siapa yang salah? Penumpangnya atau pegawai PT KAI? Itulah contoh
penggunaan teknologi yang tak dibarengi SDM yang memadai, sehingga teknologi
pun lekas rusak sebelum waktunya.
9. pertentangan atau
perbandingan
Pola ini
digunakan ketika membahas dua hal berdasarkan persamaan dan perbedaannya.
Contoh:
Pemerintah telah
menyediakan listrik dengan tarif yang murah. Setiap orang dapat menjadi pelanggan
dengan tidak banyak mengeluarkan biaya. Berbeda halnya dengan petromaks. Meskipun
sama-sama membutuhkan bahan bakar, tetapi energi yang dihasilkan
petromaks sangat kecil jika dibandingkan dengan pembangkit listrik biasa.
Petromaks hanya digunakan di desa-desa, sedangkan listrik terdapat di
kota-kota.
10. Analisis
Pola ini
digunakan ketika menjelaskan suatu hal atau agagsan yang umum ke dalam perincian
yang lebih logis. Dalam pola ini ada bagian yang dianalisis yang terletak di
awal paragraf dan yang menganalisis terletak setelahnya.
Contoh:
APBN 2001 menghadapi tekanan yang berat. Tekanan itu pada
dasarnya berkaitan dengan tiga faktor. Pertama, memburuknya lingkungan ekonomi
makro. Kedua, tidak dapat dilaksanakannya secara optimal kebijakan fiscal di
bidang perpajakan, bea cukai, dan pengurangan subsidi BBM. Ketiga, adanya
pembatalan sebagian pencairan pinjaman untuk biaya pembangunan.
11. klasifikasi
Merupakan sebuah
proses untuk mengelompokkan hal atau peistiwa atau benda yang dianggap
punya kesamaan-kesamaan tertentu.
Contoh:
Ikan air tawar
terbagi ke dalam tiga golongan, yakni ikan peliharaan, ikan buas, dan ikan
liar.
Ikan peliharaan
terdiri atas ikan-ikan yang mudah diperbanyak. Contohnya: ikan bandeng,
ikan mas, ikan
gurami, dan lain-lain. Ikan buas memiliki sifat jahat terhadap ikan-ikan
lain. Contohnya: ikan gabus dan ikan lele. Ikan liar, meskipun jarang
dipelihara, tetapi memiliki keuntungan secara ekonomis. Contohnya: ikan
paray, ikan bunter dan ikan ikan jeler.
12. seleksi
Penggambaran
objek tidak dilakukan secara utuh, tetapi dipilih secara perbagian berdasarkan
fungsi, kondisi, atau bentuk.
Contoh:
Sejak suaminya
terpilih menjadi ketua partai politik, ia memutuskan untuk mengubah
penampilannya. Kini ia lebih banyak mengenakan busana panjang yang sopan. Namun
demikian kesan modis tak pernah ditinggalkan. Untuk menghadiri jamuan makan
malam, ia mengenakan busana bergaya Thailand. Untuk acara formal, atasan model
jas berlengan panjang dan rok span menjadi favoritnya. Untuk santai, ia memilih
busana model sackdress.
13. sudut pandang
atau titik pandang
Merupakan tempat
pengarang melihat atau menceritakan suatu hal. Sudut pandang diartikan sebagai
penglihatan seseorang atas suatu barang. Misalnya dari samping, dari atas, atau
dari bawah. Sebagai orang pertama, orang kedua, atau orang ketiga.
Contoh:
Dengan tersipu Imas dan Jaka menghalau kerbau mereka ke sungai.
Bersama-sama mereka memandikan kerbaunya. Mereka pun sama-sama mandi. Namun hal
itu tidak lama karena hari sudah senja. Ayah Imas melinting rokok di depan
gubuk kecilnya semabrai menunggu Imas pulang. Malam pun terasa mulai
sunyi. Dari tepi hutan terdengar lolongan anjing.
14. Pola dramatis
Dalam pola ini
cerita tidak disampaikan secara langsung, tetapi dikemukakan melalui dialog-dialog.
Hal yang membedakannya dengan pola sudut pandang adalah cara penyampaiannya.
Contoh:
Ayah Imas mengangguk. Diisapnya lagi sisa rokoknya dalam-dalam.
“Ayo, silakan!” ujar Pak Somad semabri menyodorkan kotak tembakau. “Terima
kasih, ini sudah cukup. Lagi pula hari sudah larut, saya mau pamit pulang.”
ujar Ayah Imas.
15. Analogi
Analogi biasanya
digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan hal
yang belum dikenal. Analogi ini dimaksudkan untuk menjelaskan hal yang
kurang dikenal tersebut. Berikut ini akan disajikan contoh paragraf yang
dikembangkan dengan cara analogi. Di dalam contoh berikut ini penulis
ingin menjelaskan perbedaan filsafat dengan ilmu.
Filsafat dapat diibaratkan sebagai pasukan marinir yang merebut
pantai untuk mendaratkan pasukan infantri. Pasukan infasntri ini diibaratkan
sebagai ilmu pengetahuan yang diantaranya terdapat ilmu. Filsafatlah yang
memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan. Setelah itu ilmulah yang
membelah gunung dan merambah hutan, menyempurnakan kemenangan ini menjadi
pengetahuan yang dapat diandalkan. Filsafat menyerahkan daerah yang sudah
dimenangkan itu kepada pengetahuan-pengetahuan lainnya. Setelah penyerahan
dilakukan, maka filsafat pun pergiu kembali menjelajah laut lepas, berspekulasi
dan meneratas.
sumber
:
1700 Bank Soal Bahasa Indonesia, E. Kosasih]